diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

SILLATURRAHIM DENGAN ABUYA ARRAZY HASYIM, BUPATI PAMEKASAN MINTA TAUSIYAH

Minggu, 09 Januari 2022  454  

Pemkab Pamekasan- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar silaturrahim dengan Dr. KH. Abuya Arrazy Hasyim di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jum at (7/12/2022).

Silaturrahim yang dilanjutkan dengan taushiyah itu ditemui langsung oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam didampingi Sekretaris Daerah, Totok Hartono, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), serta camat yang mengikuti secara virtual di 13 kecamatan.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya mempunyai dua track untuk mensukseskan segala program yang telah dicanangkan pemerintah daerah. Pertama, track mengetuk pintu langit dengan gerakan bersolawat, dan kedua track sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

"Kita berikan beasiswa untuk santri, ada juga beasiswa kedokteran, dan juga fasilitasi anak-anak orang tidak mampu untuk menjadi polisi yang bekerja sama dengan Mapolda Jawa Timur," ungkapnya, jum at (7/1/2022).

Dikatakan, segala program yang telah dicanangkan tersebut semuanya bermuara untuk kesejahteraan rakyat. Seperti program wirausaha baru (WUB) dengan strategi desa tematik, yakni memberikan pelatihan gratis, bantuan alat, pinjaman modal dengan bunga satu persen selama satu tahun, hingga fasilitasi pemasaran.

Bupati juga meminta penceramah kondang tersebut untuk memberikan taushiyah kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pamekasan guna meningkatkan kinerja yang inovatif, kreatif serta ketaqwaan kepada Allah SWT.

"Saya senang sekali jika Dr. KH. Abuya Arrazy Hasyim bisa memberikan pemantapan hati kepada kita untuk transformatif di segi spiritualitas, bagaimana kita ini semakin takut kepada Allah menjauhkan diri dari segala tindakan yang sekiranya membuat kita tidak terhormat," tandasnya.

Bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut mewanti-wanti kepada jajarannya agar tidak menjadikan jabatan sebagai tujuan. Melainkan jabatan hanya sebagai alat pengabdian.

"Jabatan bukan tujuan, di tengah-tengah banyak orang menganggap bahwa jabatan itu segala-galanya. Termasuk jadi bupati juga bukan tujuan," terangnya.