diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

TIGA CARA MAS TAMAM AGAR COVID-19 HILANG DAN EKONOMI REBORN

Sabtu, 09 Oktober 2021  638  

Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam memberikan cara kepada masyarakat agar wabah covid-19 segera hilang dari muka bumi. Termasuk di bumi Gerbang Salam.

Bupati yang akrab disapa Mas Tamam ini mengatakan, pihaknya melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya covid-19 yang telah membuat tingkat kesehatan masyarakat menurun dan perekonomian Indonesia lesu.

Edukasi itu dilakukan melalui sosialisasi masif antar semua stakeholders hingga tingkat desa. Meskipun ada pihak tertentu yang tidak mempercayai adanya covid-19 lantaran telah termakan berita bohong atau fitnah.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan juga membentuk masjid tangguh bencana (mastana), pasar tangguh bencana (pastana), pesantren tangguh bencana (santana), pedagang kaki lima tangguh bencana (gangtana), komunitas tangguh bencana (montana), serta vaksinasi masif di beberapa lembaga dan pondok pesantren agar tercipta kekebalan kelompok di tengah-tengah masyarakat.

Menurutnya, dampak adanya berita hoax tersebut membuat seseorang ragu, tidak percaya, bahkan menolak atas informasi benar yang disampaikan pemerintah. Bahkan, adanya vaksinasi yang dilakukan pemerintah untuk membuat herd immunity masyarakat tak luput dari serangan fitnah yang masif di media sosial.

Bupati dengan sederet prestasi ini menerangkan, ada tiga cara yang dapat dilakukan masyarakat agar tingkat kesehatan meningkat dan ekonomi masyarakat bangkit kembali. Sehingga masyarakat dapat beraktifitas seperti semula.

"Kuncinya agar segera reborn ekonomi kita, agar segera bangkit kemakmuran dan kesejahteraan kita, maka ayo vaksin, ikuti protokol kesehatan dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT. Itu kuncinya," terangnya, Kamis (7/10/2021).

Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini menegaskan, masyarakat harus menyadari tentang pentingnya vaksin dan protokol kesehatan. Tidak perlu berdebat tanpa pengetahuan yang jelas.

"Kalau debatnya panjang, tidak vaksin, protokol kesehatan dan tidak berdoa, tidak dapat apa-apa. Sementara ekonomi dan pandemi ini bertolak belakang, pandemi menghendaki berjarak, ekonomi menghendaki berdekatan. Makanya kalau ingin ekonomi kita bangkit kembali, vaksin, prokes dan bedoa," ajak dia.