diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

Bupati Mas Tamam Ajak Orang Tua Ajarkan Anak Berbahasa Madura yang Baik

Selasa, 15 November 2022  680  

Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam mengajak semua lapisan masyarakat menjaga budaya dan kultur Indonesia menjadi kekuatan dalam memperkokoh kebangsaan dan kenegaraan.

Menurutnya, negara Uni Eropa menjadikan kekayaan budaya dan kulturnya sebagai jujukan wisata masyarakat manca negara yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekokomi. Hal itu menjadi gambaran tentang pentingnya menjaga kearifan lokal dalam membangun bangsa dan negara.

"Negara-negara Uni Eropa membuat sebagian kultur dari kebudayaannya itu terkapitalisasi untuk menjadi bagian dari cara mendorong kesejahteraan rakyatnya," katanya saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan pameran dan lomba cagar budaya rangka memperingati hari jadi Kabupaten Pamekasan ke 492 di halaman Museum Umum Mandilaras, Selasa (14/11/2022).

Dia mengingatkan, orang tua dan guru harus menjadi pelopor dalam menenamkan nilai-nilai luhur dan kebudayaan bangsa Indonesia kepada anak didiknya, dan Madura secara khusus. Karena mereka yang akan menjadi penerus bangsa dalam membangun negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) menjadi negara yang kuat dan maju.

Salah satu hal penting yang patut diperhatikan oleh orang tua dan guru adalah penggunaan bahasa yang baik, terutama bahasa Madura. Saat ini banyak sekali orang tua acuh tak acuh terhadap perkembangan bahasa Madura anaknya yang baik dan benar dengan berbagai alasan.

"Kalau anak-anak kita tercerabut dari akar kebudayaan kita, saya tidak bisa membayangkan. Tiba-tiba anak kita tidak tahu berbahasa Madura yang halus dan baik misalnya, makanya bapak ibu guru ajari berbahasa Madura yang baik siswanya. Jangan kemudian, karena ingin kelihatan jadi orang modern lantas tidak tahu bahasa Madura yang baik," katanya mengingatkan.

Dikatakan, perkembangan zaman yang menuntut seseorang melalukan perubahan, jangan sampai melupakan pijakan asal berupa kultur dan budaya Indonesia yang harus menjadi pegangan. Kolaborasi yang dilakukan senantiasa menjaga tradisi NKRI.

"Berpijak di kultur untuk membangun pilihan Indonesia yang tumbuh dan maju. Kalau di tradisi pesantren itu ada bahasa yang sangat populer, menjaga sesuatu terdahulu yang baik, dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik," tandasnya.

Dia berharap, semua elemen masyarakat mempunyai komitmen yang sama dalam menjaga budaya, tradisi, dan kearifan lokal lainnya demi kebangkitan Indonesia tercinta.

"Kalau komitmen ini sudah ada, maka saya yakin Indonesia masa depan akan menjadi Indonesia yang membanggakan. Kita ini memiliki potensi yang luar biasa," pungkasnya.