diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

Pemkab Pamekasan Gelar Upacara Hari Jadi ke-80 Jawa Timur, Gubernur Bicara Kemiskinan

Minggu, 12 Oktober 2025  42  

Pemkab Pamekasan- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura menggelar upacara hari jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di halaman kantor bupati, Jalan Kabupaten, Minggu (12/10/2025) pagi.

Upacara tersebut dihadiri Wakil Bupati Pamekasan, Plh Sekretaris Daerah, serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), dan jajaran aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pamekasan.

"Masyarakat Jawa Timur memiliki jiwa tangguh, mampu berdiri tegak dan pulih kembali lebih kuat dari sebelumnya. Tak sekadar bertahan, namun juga memastikan diri untuk terus bertumbuh ke arah kemajuan," kata Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

Menurutnya, hari jadi bukan sekadar perayaan semata, tetapi sebagai panggilan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha dunia industri, akademisi, tokoh agama, budayawan, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat. Sebab, hanya dengan kolaborasi dan gotong royong, Jawa Timur mampu menjaga ketangguhannya, dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Pertumbuhan Jawa Timur terwujud dalam segala bidang di berbagai tataran, dari statistik di tataran makro hingga dampak di tataran mikro. Pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan tren positif menjadi awal yang menggembirakan dan membangun optimisme," tandasnya.

Dijabarkan, pada triwulan II 2025 ekonomi Jawa Timur tumbuh positif sebesar 5,23 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan rata rata nasional yang hanya mencapai angka 5,12 persen. Secara quarter to quarter tumbuh impresif sebesar 3,09 persen merupakan tertinggi se Pulau Jawa.

"Pertumbuhan ekonomi ini ditopang dari berbagai sektor strategis, termasuk yang paling krusial ialah realisasi investasi. Pada tahun 2024, realisasi investasi di Jawa Timur mencatatkan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir, yakni sebesar Rp 147,3 triliun," bebernya.

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkat dalam beberapa tahun terakhir berhasil menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan. Tercatat hingga Maret 2025, angka kemiskinan di Jawa Timur berhasil ditekan hingga 9,5 persen, menurun dari Maret 2024. 

"Tak hanya itu, kemiskinan ekstrem juga kita bisa tekan drastis, yaitu dari 4,40 persen di tahun 2020 menjadi 0,66 persen per Maret 2024," ungkapnya.

Dia bersyukur, ketimpangan pengeluaran masyarakat Jawa Timur terus menurun. Tentu, kesuksesan di segala level ini adalah wajah dari pembangunan ekonomi yang inklusif. 

"Prioritas kami bukan hanya di kota, tetapi juga di desa. Sebab desa adalah akar kekuatan ekonomi kerakyatan," pungkasnya.