diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

DIBANTU ALAT PRODUKSI, PERAJIN SEPATU : SAYA SAMPAIKAN TERIMA KASIH

Senin, 30 Agustus 2021  770  

Pemkab Pamekasan- Bahrul, perajin sepatu asal Desa Palesanggar Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur bersyukur bisa mendapatkan bantuan alat produksi dari corporate social responsibility (CSR) melalui pemerintah daerah.

Bahrul mengaku, usaha hasil pelatihan dari program wirausaha baru (WUB) binaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan tersebut saat ini memang kekurangan beberapa alat. Termasuk mesin hotprint embos dan mesin press pon untuk meningkatkan kualitas produksinya.

Dia bercerita, awal mula berdirinya usaha pembuatan sepatu yang sekarang dijalani berkat pelatihan yang digelar oleh Pemkab Pamekasan pada tahun 2019. Dirinya mendapat kesempatan belajar langsung ke pabrik di Mojokerto yang difasilitasi pemerintah daerah.

Tentu sepulang dari pelatihan, ilmu yang diperolehnya terus dikembangkan di bawah binaan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP Naker). Karena program WUB itu merupakan salah satu program prioritas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

"Terimakasih kepada Bupati Pamekasan yang telah sudi mensupport usaha kami dengan memberikan bantuan alat. Terimakasih banyak," katanya usai mendapat bantuan di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Senin (30/8/2021).

Bahrul mengaku, dalam satu tahun terakhir produksi sepatunya telah merambah beberapa wilayah di Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep. Hanya saja, proses produksinya terkendala alat yang tidak memadai.

"Alhamdulillah sudah sangat banyak, kami tidak sempat menghitung (jumlah produksinya, red). Malah kami kemarin sempat (mengirim, red) ke daerah Kalimantan," akunya.

WUB yang berada di bawah naungan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP dan Naker) merupakan salah satu program prioritas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dalam upaya menciptakan 10 ribu pengusaha baru selama kepemimpinannya. Pelatihan berbagai jenis usaha ini dilaksanakan secara gratis, bahkan para peserta dibantu alatnya melalui dana corporate social responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan.

Selain itu, peserta juga diberi pinjaman modal melalui dana channeling dengan bunga nol persen selama satu tahun. Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga menfasilitasi pemasarannya, baik online yang bekerja sama dengan beberapa star up, dan pemasaran offline dengan cara mendirikan warung milik rakyat (wamira) yang rencananya akan dibangun di 20 titik pada tahun 2021.

"Alhamdulillah kami bersyukur dengan adanya bantuan ini, yang jelas bantuan ini berpengaruh besar terhadap kualitas sepatu kami ke depan. Insyaallah akan berkembang dengan pesat," pungkasnya.