diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

MAS TAMAM HADIRI VAKSINASI DI PANTURA, MINTA MASYARAKAT TAK PERCAYA FITNAH

Senin, 07 Februari 2022  430  

Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam menghadiri acara vaksinasi di PR. Rato Ebuh Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean, minggu (6/2/2022) sore.

Orang nomor satu di kota batik itu hadir ke lokasi didampingi forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan. Diantaranya, Kepala Dinas Sosia (Dinsos), Moch. Tarsun, dan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Saifudin.

Acara vaksinasi kerja sama Pemkab Pamekasan dengan PC GP Ansor dan PR. Rato Ebuh tersebut merupakan serangkaian kegiatan vaksinasi berhadiah yang dilaksanakan pemerintah kabupaten bersama forkopimda dengan tema Pamekasan Optimis Sukses Vaksinasi .

"Pemkab Pamekasan bersama forkopimda dan beberapa elemen masyarakat hari ini mengadakan vaksinasi di tempat ini," ujar bupati mengawali sambutannya.

Dikatakan, vaksinasi itu bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh atau herd immunity kepada lapisan masyarakat di tengah pandemi covid-19. Masyarakat jangan sampai percaya terhadap informasi bohong yang beredar di tengah-tengah masyarakat tentang vaksinasi tersebut.

"Saya sudah tiga kali vaksin, alhamdulillah semakin sehat. Kalau ada isu setelah vaksin uang bisa nempel di sini (lengan, red) itu bohong. Kalau divaksin sekian tahun mati, bohong. Yang menentukan hidup mati itu Allah, tetapi kita sebagai manusia harus berikhtiar menjaga kesehatan itu," tandasnya.

Bupati yang akrab disapa Mas Tamam itu menjelaskan, pihaknya mempunyai tanggungjawab melindungi kesehatan masyarakat dengan cara vaksinasi tersebut agar terhindar dari wabah covid-19. Karena adanya vaksinasi itu secara otomatis masyarakat akan mempunyai kekuatan tubuh.

"Tugas pemerintah memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat. Caranya adalah dengan vaksinasi. Tetapi hoax dan fitnah beredar luar biasa, " tandasnya.

Dia mengungkapkan, program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada rakyatnya justru digembosi oleh kabar bohong yang membuat ragu akan pentingnya vaksin. Padahal, vaksinasi itu sama halnya dengan program imunisasi yang sejak dulu telah dilaksanakan pemerintah.

"Dulu ada congke an (imunisasi, red), imunisasi ini sama dengan vaksinasi, kenapa dulu tidak ada fitnah seperti sekarang, karena dulu tidak ada smartphone," terangnya.

Dia meminta masyarakat tidak percaya adanya kabar bohong tentang vaksinasi, karena tidak mungkin pemerintah membuang-buang anggaran untuk kegiatan yang tidak penting.

"Ada yang bilang juga kalau divaksin bisa impoten, itu tidak benar. Yang benar, vaksin itu bisa membangun kekuatan dari dalam tubuh kita," jelasnya lagi.

Alumnus UMM tersebut menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat untuk suksesnya vaksinasi. Seperti GP Ansor dan PR. Rato Ebuh, termasuk masyarakat yang mau melakukan vaksinasi demi kesehatan bersama.