diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

BUPATI PAMEKASAN : TEMAN-TEMAN MEDIA ITU ORANG YANG MULIA

Senin, 28 Februari 2022  672  

Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam menyampaikan beberapa tantangan jurnalisme di era revolusi industri yang bersamaan dengan pandemi covid-19 berkepanjangan.

Menurutnya, tantangan jurnalis di era sekarang cukup berat, disamping membutuhkan kecepatan dalam menyampaikan informasi, namun di sisi lain harus berjarak dan tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan narasumber lantaran covid-19.

Dikatakan, dua hal yang bertentangan ini tentu membutuhkan kerja ekstra dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Sebab, derasnya informasi yang dapat dilakukan oleh semua orang di semua platform media sosial akan menyulitkan pembaca untuk membedakan informasi benar atau salah.

"Menurut saya, dalam menyuguhkan media (informasi) ini perlu ada tambahan etika. Perlu ada pelatihan-pelatihan khusus, tidak hanya menyampaikan kebenaran berita, tetapi harus memiliki etos dan semangat yang tidak meretakkan diantara satu dengan yang lain," katanya saat menjadi pemateri Studium General Pers virtual oleh Forum Wartawan Pamekasan di Gedung TIK Diskominfo, senin (28/2/2022).

Bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut menambahkan, kecepatan ini terkadang disalahgunakan dalam menyampaikan informasi. Misalnya, seseorang yang bertemu dengan musibah kecelakaan di jalan raya justru sibuk mengambil video, bukan menolong orang yang terkena musibah tersebut.

Perubahan perilaku masyarakat di tengah majunya revolusi industri ini akibat minimnya nilai yang mereka konsumsi sehingga menghilangkan rasa kemanusiaan. Mereka hanya ingin cepat menginformasikan atas fenomena yang diterimanya.

"Bahkan bisa saja setelah menvideo tidak membantu, hanya ingin cepat memberikan informasi itu. Mohon maaf, media-media kalah dengan itu, baru beberapa jam kemudian muncul berita yang sebenarnya," ungkapnya.

Prinsip "bad news is a good news" dalam dunia jurnalis justru menggambarkan hal negatif yang ada dalam diri seseorang atau bahkan jurnalis sebagai penyampai informasi. Karena sejatinya yang harus menjadi pegangan adalah "good news is a good news" guna membangun atmosfer positif dalam lingkungan sekitar.

"Karena sekarang kita terdakang bertemu dengan suasana yang tidak terdefinisi, belum ada definisinya. Dan teman-teman media ini merupakan orang yang sangat mulia dalam kehidupan. Orang yang terhormat, karena menyuguhkan informasi yang edukatif, menyampaikan kebenaran informasi," tandasnya.

Dia berharap, jurnalis dapat memberikan informasi yang edukatif, dan tidak membully. Sebab, bully tidak hanya dilarang oleh negara, melainkan juga dilarang oleh agama.

"Bagi saya transfer of knowledge, dan transformasi yang merajut kebersamaan dengan teman-teman media itu penting, karena media itu sangat penting dalam menyampaikan risalah," pungkasnya.