diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

Jumlah Kemiskinan Rendah, Pamekasan Terbanyak Gelontorkan Anggaran UHC se Madura

Jumat, 09 Juni 2023  223  

Pemkab Pamekasan- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam telah memberikan layanan kesehatan gratis kepada warganya sejak tanggal 7 januari 2023 melalui program universal health coverage (UHC).

Masyarakat Pamekasan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sepeserpun untuk berobat ke rumah sakit, puskesmas, atau fasilitas lainnya yang bekerja sama dengan badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan. Hanya cukup dengan menunjukkan KTP sebagai warga Pamekasan.

Empat kabupaten di Madura telah menerapkan program yang sama, namun Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyebut dana yang harus digelontorkan oleh Pemkab Pamekasan terbanyak dari empat kabupaten yang ada. Sebab, Pamekasan merupakan kabupaten dengan jumlah masyarakat miskin paling sedikit, sehingga warga yang tercover kartu indonesia sehat (KIS) tidak banyak. Berdasarkan data yang dihimpun, anggaran UHC untuk Kabupaten Bangkalan Rp 51 miliar, Kabupaten Sampang Rp 32 miliar.

"Semua ( di Madura,red) sudah UHC, cuman kita ini terbanyak mengeluarkan anggaran, Sampang Rp 22 miliar karena banyak kartu Indonesia sehatnya, di sini (Pamekasan, red) sedikit sekali mendapatkan KIS, akhirnya butuh Rp 75 miliar untuk UHC. Di Sumenep saya tanya bupatinya kemarin hanya butuh Rp 30 miliar," kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, jum'at (9/6/2023).

Menurutnya, hal yang menjadi faktor utama jumlah penerima KIS di Pamekasan sedikit lantaran daya beli masyarakat tinggi, dan jumlah kemiskinan rendah. Di Madura, Pamekasan merupakan kabupaten dengan jumlah kemiskinan terendah.

Sebagaimana diketahui, kesehatan merupakan salah satu program prioritas Bupati Pamekasan selama kepemimpinannya selain pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan reformasi birokrasi. Sebelum menerapkan UHC, Pamekasan telah memberikan pelayanan excelent kepada masyarakat, hingga fasilitasi mobil sigap di setiap desa di 13 kecamatan.

Tidak hanya itu, pelayana kesehatan di fasilitas kesehatan menjadi perhatian serius sang bupati sebagai upaya memberikan kenyamanan kepada pasien. Bahkan, bupati memerintahkan agar rumah sakit tidak lagi berbau obat, melainkan aroma parfume agar pasien merasa nyaman dan tenang.

"Kami telah berkomitmen memberikan pelayanan yang excelent kepada masyarakat, masyarakat kita harus mendapat pelayanan kesehatan terbaik, tidak ada lagi bedanya antara pasien satu dengan pasien lainnya, pelayanan harus maksimal," tegasnya.