diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

Bupati Pamekasan Temui PKL Sae Rassah, Minta OPD Gerak Cepat

Kamis, 10 Agustus 2023  152  

Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam menemui perwakilan pedagang kaki lima (PKL) di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (9/8/2023).

PKL yang berjualan di area Sae Rassah Jalan Dirgahayu tersebut menyampaikan beberapa aspirasi perihal menejemen Sae Rassah setelah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan. Hal itu demi keberlangsungan perekonomian di daerah tersebut.

"Saya sampaikan terima kasih kepada Pemkab Pamekasan, terutama kepada bapak bupati yang telah menfasilitasi kami supaya bisa berjualan dengan aman dan nyaman," ujar salah satu perwakilan PKL, Faisal.

Menurut Faisal, ada beberapa hal yang perlu disampaikan kepada Pemkab Pamekasan terkait lokasi Sae Rassah, salah satunya pembayaran listrik yang dibebankan kepada pedagang terlalu besar berbeda dengan sebelumnya.

"Oleh karena itu, kami telah koordinasi dengan pihak PLN, solusinya KWH diubah dari pasca bayar ke prabayar, kami berharap ini diganti agar beban pedagang tidak tinggi. Karena hasil komunikasi kami dengan PLN, perubahannya gratis," terangnya.

Kemudian, tambah dia, pedagang menginginkan pagar Sae Rassah di bagian utara segera dibangun, karena dalam satu bulan terakhir pedagang banyak yang kehilangan tabung gas, dan beberapa perabotan lain. Salah satunya diduga akibat tidak adanya pagar tersebut.

"Kami sampaikan kepada teman-tema agar ada penjaganya, biar pedagang yang bayar sendiri. Karena selama ini memang PKL Sae Rassah biasa mandiri. Kemudian, kami ingin sampaikan bahwa teman teman PKL Sae Rassah ini sudah 50 persen mengurus izin, dan sudah mendapat setifikat halal," tutur dia.

Sementara itu, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dengan pedagang membicarakan secara detail menejemen Sae Rassah demi kenyamanan bersama. Mengingat, aspirasi yang disampaikan pedagang berkaitan dengan menejemen yang perlu perbaikan.

"Saya melihat poinnya satu, key word-nya menejemen saja. Tentang listrik, pedagang, pagar, dan yang lainnya tentang menejemen saja. Karena urusannya menejemen, maka diskusinya menejemen, bukan yang lain-lain. Sehingga, nanti penyelesaiannya utuh, tidak satu-satu," tandasnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, OPD terkait tidak harus menunggu ketersediaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk menyelesaikan persoalan yang disampaikan pedagang. Misalnya pembangunan pagar yang sangat mendesak, sehingga dapat menyiasatinya dengan memanfaatkan barang bekas milik Pemkab Pamekasan.

"Misalnya ada seng bekas untuk pagar kan enak, nanti bisa dicat, kalau bisa diberi lukisan biar ada seninya. Pendekatannya, cepat, inovatif, dan mudah. Sehingga tidak menunggu PAK (perunahan anggaran keuangan), bisa jadi sementara tidak berbentuk tembok, dan kita siap sumbangan," tegasnya.

Dia berharap, pedagang berpartisipasi menjaga area Sae Rassah supaya tetap indah dan nyaman, tidak membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Dampaknya, pengunjung betah menikmati berbagai menu yang ada di lokasi tersebut.

"Misalnya, ada pedagang yang berjualan di luar, sampaikan suruh masuk ke dalam biar aman, dan nyaman, karena di pinggir jalan rawan kecelakaan. Jangan dibiarkan, pas bilang biar Satpol PP yang menertibkan, jangan begitu. Kita sama-sama jaga" pintanya.