diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

Dua Buku Bupati Pamekasan Diluncurkan, Hadirkan Aktivis hingga Profesor

Minggu, 24 September 2023  976  

Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam meluncurkan dua buku pada akhir masa jabatannya di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (23/9/2023).

Dua buku tersebut masing-masing berjudul "Mas Tamam, Menembus Ketidakmungkinan" yang ditulis oleh Muhammad Ismail Adnan dan Imam S Arizal, serta buku dengan judul "Kerja memang Belum Selesai" yang ditulis langsung oleh Bupati Baddrut Tamam.

Pemateri dalam peluncuran buku tersebut adalah H. Baddrut Tamam, S.Psi., M.HP. (Bupati Pamekasan), Prof. Dr. Suparto Widjoyo, S.H., M.Hum. (Guru Besar Unair Surabaya), Dr. (Cand) Tripitono Adi Prabowo, S.E., M.E. (Dosen UTM Bangkalan), dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Hairul Anam sebagai moderator.

Launching buku yang dikemas dengan diskusi serta testimoni terhadap Bupati Baddrut Tamam selama memimpin Pamekasan itu dihadiri pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan, akademisi, aktivis, dan perwakilan wartawan.

Dalam diskusi itu Bupati Baddrut Tamam menyampaikan, sedari awal dilantik menjadi kepala daerah memilih foto melompat, gaya itu sebenarnya ingin mengirim sinyal kepada pejabat dan masyarakat Pamekasan secara umum untuk tancap gas demi kemajuan kabupaten dengan slogan kota batik tersebut. Tetapi, sebagian besar tidak mampu menangkap sinyal tersebut dengan baik.

"Ini namanya koordinasi tanpa kata, saya kemudian melakukan langkah-langkah yang luar biasa, yang jujur teman-teman masih dalam kebiasaan lama, dan saya ajak untuk keluar menuju alam baru bahwa sekarang era revolusi industri, kita butuh cepat dan lain sebagainya. Akhirnya muncul pesimisme" katanya.

Dikatakan, terdapat beberapa kebiasaan lama yang tidak produktif dan cenderung memperlambat kemajuan Pamekasan, salah satunya adanya jarak antara atasan dan bawahan, serta beberapa dinamika lain yang membutuhkan waktu untuk menembus ketidakmungkinan tersebut untuk membentuk atmosfer yang lebih positif.

Ia mengaku, sejak awal memimpin Pamekasan dirinya berjanji akan mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk berkontribusi terhadap kemajuan Pamekasan dengan segala resiko yang akan dihadapi. Sebab, melakukan perubahan itu akan menimbulkan kebijakan-kebijakan yang tidak populis.

"Kalau pengusaha itu kan pakai kalkulator, kalau uang keluar Rp 2 miliar harus kembali Rp 3 miliar, yang repot bukan pengusaha tapi pakai kalkulator. Kalkulatornya pejabat itu kan karir, kalkulatornya pengusaha untung rugi, tetapi kalkulatornya bupati berprestasi dan berkontribusi," tandasnya.

Mantan anggota DPRD Jawa Timur ini mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengabdikan diri kepada agama, bangsa dan negara melalui menjadi bupati, terdapat banyak pelajaran yang dapat diambil, diantaranya dalam hal menguji kesabaran, dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.

"Saya pernah dibilang PKI, anak zina, dan yang lain. Pesan ibu saya hanya dua, jangan tinggalkan Nabi Muhammad di hatimu, dan jangan pernah dzalim kepada siapapun, itu kuncinya. Makanya saya kadang kadang dimarahi orang, saya tersenyum," pungkasnya.