diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

PATUT DITIRU, KEBIASAAN BUPATI PAMEKASAN CIUM TANGAN SETIAP BERTEMU WARGANYA

Selasa, 12 Oktober 2021  429  

Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam selalu menunjukkan kerendahan hatinya setiap bertemu dengan kyai, tokoh, orang sepuh dan masyarakat Pamekasan secara umum.

Orang nomor satu di bumi Gerbang Salam ini menunjukkan gestur tubuh merendah. Bahkan, ketika bertemu orang sepuh, ia tidak sungkan-sungkan mencium tangannya. Hal itu dilakukan setiap turun ke bawah (turba) melihat kondisi masyarakatnya dan ketika ada pertemuan-pertemuan tertentu di rumah dinasnya.

Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini selalu menyampaikan, dirinya diajari untuk senantiasa menghormati orang yang lebih sepuh dan menghargai orang yang lebih muda. Mengingat sopan santun di atas segalanya.

Menurutnya, kebiasan mencium tangan warganya meskipun sudah menjadi orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan itu justru menjadi motivasi tersendiri untuk bekerja keras dan meningkatkan pengabdiannya untuk kepentingan masyarakat.

"Jabatan ini bukan tujuan, tetapi hanya alat pengabdian kepada masyarakat. Saya sudah biasa mencium tangan warga yang lebih sepuh untuk menghormati beliau," tandasnya.

Bupati yang masuk bursa layak memimpin Jawa Timur ini mengungkapkan, untuk menjadi orang terhormat terlebih dahulu harus bisa menghormati orang lain, bukan justru menginjak orang agar bisa dihormati orang lain.

"Ini pesan dari sesepuh saya yang selalu ditanamkan dalam hati," ungkapnya.

Kerendahan hati Bupati Pamekasan sulit ditemui di beberapa daerah lainnya di Madura, atau bahkan Jawa Timur. Dimana, setiap bertemu orang sepuh, kyai, dan tokoh selalu mencium tangan mereka dengan rasa ikhlas tanpa beban apapun.

Terbaru, momen mencium tangan warga yang lebih sepuh itu terlihat ketika kunjungan ke Desa Teja Timur Kecamatan Pamekasan, Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur, dan Desa Klompang Barat Kecamatan Pakong untuk memamtau realisasi bantuan stimulan rumah tidak layak huni (RTLH) oleh Pemkab Pamekasan.

Sebenarnya tidak hanya momen tersebut, setiap ada agenda turun ke bawah dan kegiatan lainnya bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut dipastikan mencium tangan warganya. Sungguh, akhlak yang patut ditiru oleh para pemimpin bangsa dan masyarakat secara umum.

"Karena ketika kita menghormati orang lain, tidak lantas menghilangkan kehormatan kita. Justru dengan kita menghormati orang lain, kita akan semakin terhormat," pungkasnya.