diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

Daftar Yuk! Disdikbud Pamekasan Gelar Bimtek Bahasa Madura, Ini Syaratnya

Kamis, 16 Juni 2022  1.309  

Pemkab Pamekasan- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur akan menggelar bimbingan teknik (bimtek) bahasa Madura untuk guru sekolah dasar (SD) di bawah naungannya.

Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini mengungkapkan, adapun persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti bimtek tersebut adalah guru SD, PNS atau PPPK, memiliki motivasi kuat untuk belajar bahasa Madura, sanggup menularkan kepada teman sejawat, dan terakhir menguasai IT.

Bimtek tersebut akan digelar mulai tanggal 12-15 juli 2022 di Hotel Cahaya Berlian Jalan Panglegur Pamekasan dengan tidak dipungut biaya alias gratis. Namun kouta terbatas, hanya bagi mereka yang memenuhi kriteria di atas.

Fasilitas yang akan didapat bagi peserta bimtek meliputi sertifikat, konsumsi, materi bimtek, pendampingan oleh narasumber, serta tempat pelaksanaan yang representatif.

Akhmad Zaini menyampaikam, kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya lokal melalui bahasa Madura. Mengingat, bahasa Madura yang digunakan seseorang akan mencerminkan karakter yang bersangkutan.

"Kita ini disdikbud, ada aspek budaya yang harus kita lestarikan, karena budaya luhur Madura itu kan sangat bagus yang bisa dijadikan cara untuk membentuk karakter siswa. Misalnya budaya santun, andhap asor, gotong royong," ungkapnya, rabu (15/6/2022).

Tingkatan bahasa Madura harus diketahui oleh pendidik yang akan menularkan ilmunya kepada siswa serta masyarakat sekitar. Apalagi bahasa Madura mulai tidak diperhatikan lagi oleh anak-anak muda Madura, bahkan guru bahasa Madura yang masih muda tergolong minim.

"Bahasa ini harus dilestarikan, bagaimana kalau orang Madura tidak tahu bahasa Madura dengan bagus," tanya dia.

Dia berharap, pelaksanaan bimtek tersebut menjadikan guru memiliki potensi di bidang bahasa Madura yang mampu mengajar bahasa Madura meskipun bukan sarjana bahasa Madura.

"Perlu ada generasi baru untuk mengajar bahasa Madura ini, karena yang ada sekarang sudah sepuh-sepuh," pungkasnya.