diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

Bupati Mas Tamam Rela Hujan-hujanan Demi Temui Pendemo

Rabu, 19 Oktober 2022  387  

Pemkab Pamekasan- Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tidak menyurutkan Bupati Baddrut Tamam untuk menemui para demonstran di depan kantornya, selasa (18/10/2022).

Demonstrans dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) tersebut menyoroti kinerja empat tahun kepemimpinan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam yang dinilai kurang maksimal dalam menjalankan programnya. Mulai bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain-lain.

Pada kesempatan itu, bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut tetap keluar menemui para pengunjuk rasa meskipun hujan mengguyur. Mas Tamam duduk bersila bersama demonstrans menjelaskan perihal kinerja dan capaian program yang telah dikerjakan selama kepemimpinannya.

Dia menjelaskan, di bidang ekonomi pihaknya telah melaksanakan program wirausaha baru (WUB) dengan memberikan pelatihan usaha gratis kepada masyarakat, kemudian memberikan bantuan modal dengan bunga nol persen, memberikan bantuan alat produksi yang bersumber dari corporate social responsibility (CSR) hingga fasilitasi pemasarannya, baik online maupun offline.

"Yang online kita melatih 10.000 orang bekerja sama dengan Kementerian Kominfo agar bisa jualan online, dan yang offline kita mendirikan Wamira Mart. Untuk Wamira Mart kita akan perbaiki lago pengelolaannya agar bisa berjalan maksimal," katanya.

Dia berjanji akan memaksimalkan capaian program dalam sisa kepemimpinannya, karena jabatan bupati hanya sebatas alat perjuangan dan pengabdian, bukan menjadi tujuan. Sehingga, segala program muaranya untuk kemaslahatan masyarakat.

"Reformasi birokrasi itu pertama harus saya yang dirubah, kenapa harus saya karena saya menjadikan jabatan ini bukan tujuan tetapi alat perjuangan. Yang perlu diperjuangkan itu bukan saya, yang perlu kita perjuangkan bersama-sama itu rakyat," tandasnya.

Berdasarkan survey yang dilakukan, sebagian besar ada empat silent hub atau keinginan terpendam masyarakat Pamekasan. Masing-masing memiliki rumah bagus, ekonomi yang baik, memiliki biaya pendidikan anak, dan terakhir ingin melaksanakan ibadah haji/umroh.

"Terima kasih saran dan masukannya, saya bersama OPD akan memaksimalkan apa yang menjadi evakuasi adik-adik, dan sahabat-sahabat semua," pungkasnya.