diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

PODCAST BERSAMA MAS TAMAM, SANTRI KAGET MELIHAT SIFAT ASLINYA, RAMAH DAN MURAH SENYUM

Senin, 23 Agustus 2021  823  

Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam dikenal dengan sosok yang sederhana, ramah, murah senyum, tak berjarak dengan siapapun serta sosok yang menginspirasi masyarakatnya. Terutama para pemuda yang memiliki keinginan untuk maju.

Sifat asli bupati yang akrab disapa mas Tamam itu ternyata bukan hanya isapan jempol belaka. Salah satu santri pondok pesantren Miftahul Ulum Banyuayu Desa Pamoroh Kecamatan Kadur, Shofiullah HS mengakui kesederhanaan dan kewibawaannya usai podcast bersama Bupati Baddrut Tamam di rumah dinasnya, Senin (23/8/2021).

Menurut Shofi, dirinya tidak menyangka bisa podcast bersama bupati terkait tema santri dan kemerdekaan yang talah dirancang sebelumnya. Namun ternyata, orang nomor satu di bumi Gerbang Salam sangat terbuka.

"Kami sangat bersyukur, alhamdulillah, ternyata beliau membuka tangan kepada santri yang ada di pesantren," katanya mengawali rasa kekagumannya terhadap bupati mas Tamam.

Kesempatan masuk ke dalam pendopo bupati bagi santri merupakan momentum yang istimewa. Bahkan, dirinya sempat terkejut ketika bertemu Bupati Baddrut Tamam atas sifatnya yang ramah dan murah senyum.

"Kesan yang kami rasakan memberikan kesempatan kepada santri untuk masuk ke pondopo luar biasa, entah sebelumnya pernah atau tidak, namun beliau memberikan sambutan yang sangat baik kepada kami, penuh senyum dan sangat ramah," akunya.

 

Diakui Shofi, bupati yang masuk dalam jajaran tokoh inovatif nasional itu tidak menyombongkan dengan apa yang telah dicapainya. Bupati sejauh ini bisa memotivasi kaum santri untuk maju dan berkontribusi untuk bangsa dan negara.

"Meskipun beliau sudah nasional (masuk tokoh nasional, red) dengan programnya. Ternyata sangat terbuka bagi santri, dan memberikan ilmunya kepada kita, sehingga yang awalnya santri memiliki mindset terbelakang, ternyata mereka bisa membuka pikiran mereka untuk lebih progres, dan inovatif," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan, dirinya tidak akan membatasi siapa saja yang ingin mendatangi rumah dinasnya. Karena, pendopo tersebut milik rakyat yang bisa dikunjungi kapan saja.

"Ini bisa saja teman-teman santri baru pertama masuk ke ruangan begini ini, karena ini pendoponya rakyat, berarti siapa saja bisa masuk kesini," tandasnya.

Dirinya sebenarnya tidak ingin setiap kegiatannya harus mengikuti prosedur protokoler yang terkadang bisa membuat jarak dengan masyarakat. Karena esensinya, program yang dirancang benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

"Bupatinya bupati swasta, bupati swasta itu yang tidak membuat kita semua ribet lah, wes nggak usah ribet-ribet yang penting bisa komunikasi dan nyaman," ujar dia.

Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini menginginkan kegiatan podcast yang telah dilakukan oleh santri Banyuayu bisa dilanjutkan oleh semua elemen masyarakat dalam membincang berbagai hal untuk kemajuan Pamekasan.

"Mudah-mudahan podcast begini terus berjalan dengan sejumlah komunitas, sekarang santri, besok dengan anak SMA, dengan pelaku UMKM dan seterusnya," pungkasnya.