diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

PERMINTAAN MEMBLUDAK, PENDAMPING OPTIMIS TAS PRODUK WUB BISA PENUHI KEBUTUHAN ANAK SEKOLAH

Selasa, 24 Agustus 2021  639  

Pemkab Pamekasan- Ikhtiar Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui program wira usaha baru (WUB) terus digenjot dengan berbagai pelatihan. Tahap pertama tahun 2021, tercatat sudah 220 peserta dari 11 paket pelatihan yang sedang dilatih oleh fasilitator handal dan berkualitas.

Diantara paket pelatihan yang saat ini sedang berjalan meliputi pelatihan membatik, jahit, service motor, service mobil, service AC, tata rias, pembuatan sandal, dan pelatihan design grafis yang dilaksanakan di beberapa kecamatan untuk mencegah kerumunan di tengah pandemi covid-19.

Koordinator Pendamping WUB, Taufiqurrahman menceritakan, sejak tahun 2020 peserta yang mengikuti pelatihan WUB sekitar 50 persen telah sukses menjalankan usahanya dari 1.800 lebih peserta. Terutama usaha yang tergolong baru di Pamekasan, seperti usaha membuat tas anak. Jenis usaha ini sekarang kekurangan tenaga lantaran pemesanan yang membeludak.

Pihaknya sudah menverifikasi beberapa jenis usaha para peserta WUB setelah mengikuti pelatihan. Mulai usaha yang tergolong sukses, usaha yang berjalan bahkan usaha yang tidak berjalan dan harus mendapat pendampingan lebih serius, meskipun berdasarkan catatannya separuh diantaranya bisa dinyatakan sukses.

"Usaha yang paling sukses itu rata rata usaha yang baru di Pamekasan. Seperti pembuatan songkok, sarung tenun dan pembuatan tas. Usaha tas sekarang kekurangan stok, karena keterbatasan karyawan," terangnya, Selasa (24/8/2021).

Dikatakan, pihaknya menargetkan produksi tas minimal bisa memenuhi kebutuhan anak sekolah tingkat sekolah dasar (SD), dan tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD). Sehingga, anak sekolah di Pamekasan bisa memakai tas hasil produksi warga Pamekasan sendiri.

"Tapi kami yakin dalam satu atau dua tahun ke depan insyallah mampu menjawab kebutuhan," katanya dengan nada optimis.

Selain melakukan pendampingan terhadap usaha yang dijalankan peserta WUB, sambungTaufiq, pihaknya juga senantiasa memberikan motivasi kepada mereka agar tidak jenuh dalam berwira usaha. Karena tidak jarang dari peserta pelatihan berhenti di tengah jalan dan memilih menjadi karyawan.

Menurutnya, usaha merubah pola pikir masyarakat dalam berwira usaha bukan perkara mudah. Perlu strategi motivasi agar mereka tidak mudah putus asa dalam menjalankan usahanya yang nota bene masih pemula.

"Rata-rata masyarakat kita ini tidak berani melakukan inovasi baru, makanya perlu kita rubah agar memiliki keinginan untuk berwira usaha, buktinya ketika kita latih, di pertengahan jalan berhenti karena menganggap lebih baik mencari kerja dari pada berkreasi, karena kalkulasi untung ruginya lebih jelas," tandasnya.

WUB yang berada di bawah naungan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP dan Naker) merupakan salah satu program prioritas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dalam upaya menciptakan 10 ribu pengusaha baru selama kepemimpinannya. Pelatihan berbagai jenis usaha ini dilaksanakan secara gratis, bahkan para peserta dibantu alatnya melalui dana corporate social responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan.

Selain itu, peserta juga diberi pinjaman modal melalui dana channeling dengan bunga nol persen selama satu tahun. Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga menfasilitasi pemasarannya, baik online yang bekerja sama dengan beberapa star up, dan pemasaran offline dengan cara mendirikan warung milik rakyat (wamira) yang rencananya akan dibangun di 20 titik pada tahun 2021.

Taufiq mengatakan, pihaknya sering memberikan contoh pengusaha sukses kepada para peserta WUB sebagai strategi motivasi agar tidak mudah putus harapan apabila usahanya tidak berjalan sesuai harapan.

"Kami beri contoh pengusaha sukses dan yang benar-benar berangkat dari nol, dan kami juga beri gambaran pekerja yang sukses, ternyata ketika berhenti jatuh bangkrut misalnya. Sehingga bagaimana mereka punya pandangan lebih baik berwira usaha. Kalau berwira usaha itu kan tidak diatur orang dan lain-lain," pungkasnya.