diskominfo@pamekasankab.go.id

Jl. Jokotole Gg IV No.01 Pamekasan, Jawa Timur.

Detail Berita

PRODUK UMKM PAMEKASAN EKSPOR KE TURKI, BUPATI MINTA IKUTI HUKUM PASAR GLOBAL

Kamis, 16 Desember 2021  842  

Pemkab Pamekasan- Sejumlah produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mulai merambah pasar internasional setelah adanya lima produk olahan dan kerajinan akan ekspor ke negara Turki. Lima produk tersebut meliputi Teri Crispy, Sambel Petis Madura, Peyek Cumi, Kopi Rempah, dan Batik khas Pamekasan.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya harus banyak belajar tentang strategi ekspor barang agar produknya mampu bersaing di pasar Internasional, tidak hanya sekadar ekspor, namun penjualannya harus menjanjikan.

Selain itu, katanya, produk UMKM yang akan diekspor ke Turki atau ke negara lainnya mengikuti hukum pasar global guna mengantisipasi terjadinya klaim produk, serta kekhawatiran lain yang justru merugikan Indonesia dan pelaku usaha secara khusus.

"Karena ada beberapa produk lokal Indonesia dikirim ke negara tertentu, kemudian dikirm lagi ke Indonesia menjadi made in negara tertentu. Hitungannya bukan rupiah lagi, tapi dolar," katanya, Rabu (15/12/2021).

Bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut menjelaskan, salah satu ikhtiar yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi klaim produk tersebut dengan memberikan merk atau made in Indonesia, bukan lagi nama daerah atau bahkan nama desa yang sangat mudah mengelabuhi perdagangan internasional.

Pihaknya juga mendorong pertumbuhan ekonomi tidak hanya produk olahan, melainkan handy carv yang juga mampu bersaing di pasar dunia. Seperti produk batik Pamekasan yang telah banyak diminati oleh masyarakat global, bahkan batik khas bumi Gerbang Salam tersebut akan tampil di pagelaran New York Fashion Amerika Serikat awal tahun 2022.

Dia menekankan, pelaku usaha harus bisa mengikuti keinginan pasar dalam memasarkan produknya. Termasuk produk batik Pamekasan yang memerlukan banyak inovasi, serta perbaikan motif supaya mampu berekspansi dengan baik.

"Bisnis itu ikut pasar, jangan ikut sesuai dengan keinginan diri sendiri, kalau pasarnya warna putih jangan memaksa diri untuk menjual warna hitam. Jangan sampai mengatakan, ini soal prinsip hidup harus menjual warna hitam, oke prinsipnya dilaksanakan, tapi warna putihnya lebih banyak," tandasnya.

Dia berharap, ekspor produk UMKM Pamekasan tersebut berjalan lancar sesuai keinginan bersama. Karena kesuksesan ekspor produk juga menjadi kebanggaan pemerintah kabupaten yang telah melakukan pendampingan untuk pengembangan usaha mereka.

"Kalau kita memaksakan tidak ikut pasar, maka kita akan mendapatkan prinsip tidak akan mendapatkan uang. Karena bisnis itu ingin mendapatkan uang sebanyak banyaknya dengan modal sekecil keceilnya," pungkasnya.